SIAPAKAH SIDHARTA GAUTAMA?
Penulis:Ibtihal Mumtaz
Sebut saja YONG AH, dia adalah rekan kerja saya sewaktu saya masih bergabung di perusahaan swasta..
Teringat kala itu, di sela sela aktifitas pekerjaan kami ... saya dan YONG AH diskusi mengenai masalah agama BUDHA ..
kenapa ya harus diskusi agama BUDHA?? entahlah......
Kala itu saya hanya penasaran dengan SOSOK SHIDARTA GAUTAMA, yang disebut sebut sebagai NABI, sewaktu saya berumur 6th MAMA saya selalu bercerita tentang sosok SHIDARTA dalam versi agama BUDHA, mama saya juga berkata bahwa SHIDARTA mungkin saja seorang NABI, who know's?? (wallahu a'lam bishowab)
Yong Ah teman saya berkata : "Sebenarnya BUDHA itu hanyalah perantara TUHAN, kalau istilah dalam ISLAM adalah MUHAMMAD"
mendengar teman saya berkata demikian, saya jadi sempat terfikir benarkah SHIDARTA adalah seorang NABI?? jika benar, kenapa ummat BUDHA malah menyembah dirinya bukan pada TUHAN langsung??
dari sinilah saya mulai mencari sumber sumber mengenai sosok SHIDARTA GAUTAMA, melalui INTERNET dan BUKU juga melalui diskusi dengan seorang teman MUSLIM ............Insya Allah, inilah jawaban yang selama ini saya cari ;
"DISKUSI TEMAN dan SUMBER melalui BUKU"
Dalam diskusi dengan teman, saya bertanya mengenai Ummat Nabi NUH yang MUSYRIK akibat sifat GHULUW mereka..
Jauh sebelum dirinya diutus sebagai Rasul, umat Nabi Nuh terperosok ke kubangan kemusyrikan akibat PENGHORMATAN terhadap orang-orang shalih secara berlebih-lebihan ...
Diceritakan beberapa orang Shalih, yaitu WASS, SUWA', YAQHUTS, YA'UQ dan NASR, satu per satu WAFAT..
Demi mengenang keshalihan orang-orang shalih tersebut, kaum Nabi Nuh lalu melakukan I'TIKAF, berkumpul dan berdiam diri, di pelataran kuburan mereka ...
Sikap ghuluw ini lalu berlanjut dengan cara membuat patung-patung mereka ..
Awalnya, patung ini hanya dimaksudkan sebagai PERINGATAN... Namun, seiring perjalanan waktu, apalagi setelah banyaknya para ulama yang wafat, akhirnya PATUNG PATUNG itu lalu DISEMBAH ..
dari DISKUSI inilah saya berfikir, apakah sebelum zaman NABI NUH, ummat MANUSIA sudah banyak yang menyembah BERHALA??
jawabannya adalah "IYA" "Ketika mereka (orang-orang shalih) ini meninggal, syetan lalu membisikkan kepada kaum mereka, untuk membuat patung di tengah-tengah majelis-majelis, dan menamainya sesuai nama-nama mereka .. Mereka melakukannya, tapi belum disembah .. Ketika generasi tersebut wafat dan ilmu dilupakan, patung-patung itu akhirnya disembah" papar Ibnu Abbas, seorang pakar tafsir terkemuka dari kalangan sahabat (HR. Bukhari III/316).
Lantas apa yang menyebabkan mereka menyembah BERHALA??
"GHULUW" karena sikap BERLEBIHAN merekalah yang menjadikan mereka MUSYRIK..
"Sungguh binasalah orang-orang yang berlebih-lebihan (H.R. Muslim). Nabi mengucapkannya tiga kali...
"Jauhilah sikap ghuluw, karena kehancuran orang-orang sebelum kamu adalah akibat dari ghuluw"(HR Ahmad, Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban)
--
Dengan demikianlah saya tau SEBAB mengapa ummat manusia menyembah BERHALA atau BUDHA??
lantas SIAPAKAH BUDHA??? NABI IDRIS kah?? atau NABI DZUL QIFLI??
PERSAMAAN NABI IDRIS ALAIHISSALAM DENGAN SIDDARTHA GAUTAMA :
Idris atau Nabi Idris ‘alaihis salam. (Arab: إدريس ) adalah salah seorang rasul.
Berdasarkan pendapat sebagian besar orang Idris dikenal dengan nama Henokh, namun hal ini tidak memiliki argumentasi yang cukup menjadikan pendapat ini menjadi benar begitu saja...
Terdapat empat ayat yang berhubungan dengan Idris dalam Al-Qur’an, dimana ayat-ayat tersebut saling terhubung di dalam Surah Maryam (Maryam) dan Surah Al-Anbiya’ (Nabi-nabi).“ Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan KAMI telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. (Qur’an 19:56-57) ”
“ Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. KAMI telah memasukkan mereka kedalam rahmat KAMI. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh.” (Qur’an 21:85-86)
Dalam MUSTADRAK AL HAKIM IDRIS dipercayai sebagai seorang penjahit berdasarkan hadits sebagai berikut:
Ibnu Abbas berkata, “Daud adalah seorang pembuat perisai, Adam seorang petani, Nuh seorang tukang kayu, Idris seorang penjahit dan Musa adalah penggembala.” (dari al-Hakim)
Sedangkan, Sidharta sendiri telah merancang sendiri busana KEBIKHUAN yang akan digunakan-Nya nanti di pertapaanNya......
Kisah Anuruddha Thera DHAMMAPADA VII, 4 menjelaskan bahwa menjahit memang merupakan salah satu keahlian para bhiku. Anuruddha Thera mencari beberapa kain bekas di dalam timbunan sampah untuk dibuat jubah, sebab jubah lamanya telah kotor dan koyak..
Menurut buku berjudul The Prophet of God Enoch: NabiyuLLAAH Idris, Idris adalah sebutan atau nama Arab bagi Enoch, nenek moyang Nabi Nuh...
Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya meriwayatkan bahwa Nabi Idris wafat saat beliau sedang berada di langit keempat ditemani oleh seorang malaikat...Beliau hidup sampai usia 82 tahun...!!
Sedangkan Buddha Gautama berkelana menyebarkan DHARMA selama empat puluh lima tahun lamanya kepada umat insan dengan penuh cinta kasih dan kasih sayang, hingga akhirnya mencapai usia sekitar 80 tahun, saat ia menyadari bahwa tiga bulan lagi ia akan mencapai PARINIBBANA....
Sang Buddha dalam keadaan sakit terbaring di antara dua pohon sala di Kusinagara, memberikan khotbah Dharma terakhir kepada siswa-siswa-Nya, lalu Parinibbana...
Pada saat berusia 7 tahun, Pangeran Siddharta mempunyai 3 kolam bunga teratai, yaitu:
* Kolam Bunga Teratai Berwarna Biru (Uppala)
* Kolam Bunga Teratai Berwarna Merah (Paduma)
* Kolam Bunga Teratai Berwarna Putih (Pundarika)
Kata as sidr = sidrah=sidhar=idris merujuk kepada arti atau makna bunga teratai. Ini merupakan hal yang patut dipertimbangkan lebih lanjut...
Ditambah lagi dengan Sang Budha yang menemui kesempurnaan menuju parinirwana...
PERSAMAAN NABI DZULQIFLI ALAIHISSALAM DENGAN SIDDARTHA GAUTAMA
Berbalik dari itu, benarkah SHIDARTA GAUTAMA adalah nabiullah DZULQIFLI??
Sebenarnya tidak ada kata-kata “BUDDHA” dalam Al-Qur’an, namun menurut Dr. Alexander Berzin bahwa terdapat catatan para sejarawan dan peneliti yang mengaitkan beberapa ayat Al-Qur’an dengan Sang Buddha, yaitu pada maksud ayat ;
“Demi (buah) Tin (fig) dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang aman, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu? Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?”(At-Tin 95 : 1)
Beliau menjelaskan bahwa :
BUAH ZAITUN melambangkan Jerusalem, ISA (Jesus, Kristian).
BUKIT SINAI melambangkan Musa dan Yahudi.
KOTA MAKAH menunjukkan Islam dan Muhammad Shallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Manakala,
POHON TIN (FIG) pula melambangkan apa??
Tin (fig) = Pohon Bodhi = Pohon Bodhi adalah tempat Buddha mencapai Pencerahan Sempurna..
Al-Qasimi di dalam tafsirnya berpendapat bahwa sumpah Allah Subhanahu wa-ta'ala dengan buah tin yang dimaksud ialah pohon BODHI...
Prof. Hamidullah juga berpendapat sama dengan al-Qasimi bahwa perumpamaan pohon (buah) tin (fig) di dalam Al-Qur’an ini menunjukkan Buddha itu sendiri, maka dari sinilah mengapa sebagian ilmuan Islam meyakini bahawa Buddha telah diakui sebagai nabi di dalam agama Islam....
Manakala Hamid Abdul Qadir, seorang sejarawan abad ke-20 mengatakan dalam bukunya Buddha Yang Agung : Riwayat dan Ajarannya (Arab: Budha al-Akbar Hayatuh wa Falsaftuh), menjelaskan bahawa Buddha adalah nabi Dhul-Kifl, yang berarti “ia yang berasal dari KIFL”. Nabi Dhul-Kifl @ Zulkifli disebutkan 2 kali dalam Al-Qur’an:
“Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli (Dhul Kifl). Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar.” (Al-Anbiya’ 21: 85).
“Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa, dan Dzulkifli (Dhul Kifl). Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.” (Shad 38 : 48).
“KIFL” adalah terjemahan Arab dari Kapilavastu (Kapil), tempat kelahiran Bodhisattva (Buddha). Hal ini juga yang mungkin menyebabkan Mawlana Abul Azad seorang ahli teologi Muslim abad ke-20 turut menekankan bahawa Dhul-Kifl dalam Al-Qur’an boleh jadi adalah Buddha.
Dalam sejarah Islam, Nabi Zulkifli Alaihissalam adalah antara nabi yang mempunyai cerita yang paling sedikit dibicarakan. Hal ini mungkin menjadi faktor kepada sebahagian ulama’ menyamakan watak Dzul-Kifli dalam Al-Qur’an dengan Buddha yang secara kebetulan banyak persamaan sekiranya disesuaikan...
Bila Allah berfirman : “Wattiini wazaitun. watuurisinina wahazal baladil amin.”
Allah menyebut perihal Nabi-Nabi-Nya...., Tiin (Nabi Zulkifli-Buddha), Zaitun (Nabi Isa alaihissalam), Siniina- bukit Sinai (Nabi Musa) dan Baladil amin -Tanah yang aman dan selamat (Mekah)- Nabi Muhammad... ia ikut urutan, hebatnya Qur’an sebagai kalimat Tuhan susunan sejarah riwayat Nabi-Nya....
Sekarang saya serahkan pada PEMBACA dalam mengartikan siapakah sosok BUDDHA, namun lebih dari itu saya pribadi hanya bisa mengatakan "HANYA ALLAH YANG MAHA MENGETAHUI"
0 komentar:
Posting Komentar